Headlines News :
Home » » Analisis Laga El-Clasico

Analisis Laga El-Clasico

Written By Unknown on Minggu, 23 Maret 2014 | 1:35 AM

Jelang Duel Panas El Clasico 24 Maret 2014


IndoFCB - Laga El Clasico akhir pekan nanti bisa bermakna ganda bagi pendukung kedua tim. Untuk fans Real Madrid, laga ini bisa menjadi kunci lebih dekat dengan trofi La Liga, sementara bagi fans Barcelona laga nanti menjadi kesempatan menghidupkan kembali peluang mempertahankan Trofi La Liga.

Analisis Laga El-Clasico

4 Poin yang memisahkan kedua tim menjadi dasar dari ekspektasi kedua fans di atas. Jika Madrid menang, maka sulit untuk Barca mengejar jarak 7 poin dengan 9 laga tersisa. Sebaliknya, asa Barca mempertahankan trofi yang mereka dapat menjadi hidup kembali jika berhasil menaklukkan Madrid.

Kedua tim dalam kondisi prima jika menilik pada performa terakhir mereka. Barca menang telak 7-0, sedangkan Madrid punya trisula Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale yang permainannya semakin padu. Bagaimana kekuatan tiap lini kedua tim, berikut rangkumanya :

 Analisa Kekuatan Tiap Lini Jelang Laga El Clasico

Lini Belakang :

Barisan pertahanan Madrid tampil maksimal setelah sempat tampil tidak konsisten di awal musim. Sistem yang diterapkan Ancelotti berhasil membawa Los Blancos menjadi salah satu pertahanan terbaik di paruh musim kedua.

Di tangan Ancelotti, Madrid lebih bertahan secara kolektif hingga hanya menerima rata-rata 10,9 tembakan lawan di tiap laganya. Kekuatan utama Madrid di lini belakang ada pada penampilan Pepe yang mendapat rating 7,43 versi Whoscored. Pepe menjadi pemain dengan rating terbaik ketiga di Madrid setelah Cristiano Ronaldo dan Pepe.

Pepe juga rata-rata melancarkan 2,5 tekel di tiap laga dengan 5,3 clearances per laga. Antisipasi bola yang baik menjadi kekuatan utama Pepe dan kunci kokohnya lini belakang Madrid sejauh ini.

Beralih ke Barcelona, tim asal Catalan ini menjadikan penguasaan bola sebagai pertahanan terbaik mereka. Menjadi tim dengan penguasaan tertinggi di La Liga (67,1%), tak mengejutkan jika rata-rata kebobolan Barca hanya 9,2.

Dani Alves menjadi pemain belakang yang paling mencolok di Barcelona dengan rating 7,51 versi Whoscored. Dengan tekel 3,5 dan 2 intercep per laga menjadikan Alves bek terbaik Barca sejauh ini. Penampilan apik Alves ini setidaknya bisa menutupi performa Pique yang menurun musim ini.

Lini Tengah :

Luka Modric dan Andres Iniesta menjadi pemain penting di lini tengah klubnya masing-masing. Keduanya menjadi jendral yang memimpin serangan rekan satu timnya dari tengah lapangan.

Barcelona beruntung memiliki Iniesta saat pengaruh Xavi di lini tengah tengah menurun. Pada laga melawan Osasuna contohnya, Iniesta menjadi kunci di setiap pola serangan Barcelona. Tak heran jika Whoscored memberi rating 9,3 untuk penampilan apiknya.

Sedangkan Luka Modric berhasil menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik Eropa di bawah asuhan Ancelotti. Catatan rata-rata passing 59,5 per laga hanya bisa dikalahkan Xavi. Dengan 6 assist yang dicetaknya musim ini, menandakan jika Modric tak hanya lihai mengatur ritme serangan, tetapi juga piawai membaca peluang.

Laga El Clasico nanti bisa jadi ditentukan dari siapa yang memenangkan duel di lini tengah. Kedua tim sama-sama punya kekuatan mematikan di lini depan, maka cara terbaik meredam striker lawan adalah dengan memotong suplai bola.

Kondisi Xavi dan Xabi Alonso mungkin tak lagi prima. Tetapi keduanya sudah familiar dengan atmosfer Clasico memiliki pengaruh untuk bisa mengangkat mental bertanding rekan satu timnya. 

Lini Depan :

Pada laga El Clasico kali ini, performa Ronaldo sedikit lebih baik dibandingkan Lionel Messi. Namun pada laga terakhir Barca, Messi mulai menunjukkan kebangkitan, sama seperti kondisi dirinya sebelum cedera.

Hattricknya ke gawang Osasuna membuat Messi mencatatkan 18 gol musim ini, terpaut sedikit dengan koleksi 25 gol milik Ronaldo. Sebagai catatan, Messi harus absen di beberapa laga karena cedera.

Perlahan Messi mulai kembali ke kondisi terbaiknya. Dan yang lebih berbahaya, di musim ini Messi tak lagi pemain berposisi di sepertiga lapangan. Musim ini Messi lebih sering mundur untuk menjemput bola dan mengawali serangan dari lini tengah. Real Madrid butuh Alonso sebagai tembok pertama dan meninggalkan Pepe dkk sebagai tembok selanjutnya.

Sementara Ronaldo musim ini tak terusik dengan kehadiran Gareth Bale. Malahan kontribusinya kepada tim tetap terjaga musim ini dengan 32% persen gol Madrid disumbangkan pemain asal Portugal ini. Dari gambaran di atas, bisa disimpulkan jika Ronaldo punya banyak opsi melancarkan serangan dari sepertiga area lawan, sementara Messi butuh membantu rekan satu timnya dari tengah lapangan.

Source : Bola.net
Share this article :


0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Free Kick

 
Support : IndoFCB | Aries | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. IndoFÇB - Spesial Info FÇ BarÇelona - All Rights Reserved
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net Published by Aries